Sabtu, 21 Februari 2009

anger

Sabtu 21 february 09.Mungkin hal ni ga penting bagi yg tak paham.Seraut wajahdibalik kerudung yg sengaja dibeli kebesaran, agar menutupi apa2 yg di haramkan.Membentak halus berprikemanusiaan, semua terdiam seantero kelas, hening.

Saat ntu bukan pertama kalinya wajah ntu mengimeli kami, namun yang dulu hanya sekedar nasehat.Tapi sekarang juga mungkin hanya nasehat, nasehat yang diutarakan dengan secuil emosi yang terlihat dari wajahnya yang tersenyum.

Keadaan kami yang sepeti ini mungkin memaksa kami yang 'sadar' ingin mengatakan maaf.

Masalahnya sepele dan klasik,gak ngerjain peer.Hampir sekelas, buku mereka tak berisi satupun tugas yang diperintahkan.

"Ibu maklumi, kalian sibuk.Tapi kemarin kan hari libur, hanya satu soal bukan 100/200 soal.Kalau ibu ngasih soal begitu banyak dan dikasih waktu cuma sehari, baru kalian bisa beralasan".
itu salah satu kalimat yang keluar dari mulutnya yng masih saya ingat. Ada benarnya juga ucapannya.Hanya satu soal dan kemarin libur.

Tak terlintas sedikitpun di benak kami tugas ntu dari pertama diberikan sampai hari ini.Ya, semua ini pantas untuk kami.Amarah ini pantas untuk kami.

Terlintas dalam hati agar waktu jam pelajaran cepat berlalu,tapi tidak.Dia berhenti sendiri dan memberi sebuah tugas,semua terlihat serius, tapi hanya beberapa yang mengerjakan.Saya termasuk kedaamnya, kebetulan buku saya habis.

"Potensi kalian memang ibu akui, tapi kalau didiamkan,beku".

Ya, kami memang punya potensi dalam pelajarannya.Tapi sekarang, beku.

Bu Erni, forgive di lab komputer, yang pikehelen....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar